Dibantai Barca, Manajer PSG Terancam Dipecat

Hasil mengejutkan yang diraih PSG pada laga leg kedua Liga Champions saat bertamu ke markas Barca di Camp Nou tengah pekan kemarin tak hanya berimbas pada mental para pemainnya, bahkan sang pelatih Unay Emery pun terguncang. Selain itu Emery pun terancam mengakhiri karirnya di klub kota Paris lebih awal dari masa kontraknya. 

Telah muncul rumor yang menyebutkan bahwa Unai Emery, bisa jadi akan dipecat dia akhir musim ini usai timnya menelan kekalahan 5-6 secara agregat dari Barcelona di babak 16 besar Liga Champions kemarin. Kekalahan tersebut kabarnya membuat manajemen PSG murka dan sedang mempertimbangkan untuk memecat sang manajer setelah satu musim, menurut laporan yang diturunkan Sportsmole.

Secara matematis dan nalar, PSG amat dijagokan untuk bisa lolos ke babak perempat final lantaran di laga leg pertama mereka membantai Barca dengan skor telak 4-0. Hasil tersebut sempat membuat PSG sangat percaya diri untuk bisa meraih tiket selanjutnya. Hanya saja kepercayaan diri PSG harus runtuh ketika bertandang ke Camp Nou tengah pekan kemarin. Raksasa kota Paris itu akhirnya menjadi tim pertama di Liga Champions yang membuang keunggulan sebesar itu dan tidak maju ke babak berikut.

Jika anda menyaksikan laga Barca kontra PSG tengah pekan kemarin, tentu kita semua sepakat bahwa PSG sudah tinggal selangkah lagi menginjakkan kaki di babak delapan besar. Hingga menit ke 88, PSG msih punya keunggulan tiga gol secara agregat. Hampir mustahil rasanya jika Barca bisa membalikkan agregat hanya dalam jangka waktu semepet itu. 

Namun sekali lagi, pepatah bola itu bundar masih menjadi jargon andalan para penggiat sepakbola, buktinya Barca mampu melakukan comeback yang sangat dramatis dan luar bisa. Ini menjadi comeback terbaik dalam sejarah Liga Champions, dimana Barca bisa mencetak tambahan tiga gol di sisa laga yang sudah ujung tanduk. Pada akhirnya Barca lebih berhak melaju ke babak delapan besar berkat keunggulan agregat akhir 6-5. Dan lagi-lagi PSG harus mengubur mimpi untuk melaju ke babak selanjut, dan lagi-lagi Barca menjadi biang keroknya.